Kata attitude (sikap) dan behaviour (perilaku) sering kita dengar dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan kerja, lingkungan akademis, dan lingkungan sosial, namun masih banyak yang tidak bisa membedakan makna dari attitude dan behaviour tersebut, bahkan banyak pula yang menganggap artinya sama sehingga kata sikap dan perilaku sering dianggap sebagai sebuah frasa.
Pada dasarnya sikap memiliki makna yang berbeda dengan perilaku, meskipun keduanya memiliki hubungan dan pengaruh yang erat. Agar lebih mudah dalam memahami perbedaan antara sikap dan perilaku maka bisa digunakan contoh misalnya sikap dalam bekerja dan perilaku dalam bekerja. Beberapa ahli mengutarakan bahwa sikap berkaitan dengan faktor internal yang dirasakan oleh individu, misalnya kebanggaan, keinginan, keyakinan, hasrat, gairah, semangat, dan lain-lain sejenisnya. Jika dikaitkan dengan pekerjaan misalnya apakah kita bangga dengan pekerjaan kita, apakah kita ingin melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin, apakah kita semangat dalam bekerja, apakah kita yakin pekerjaan yang kita miliki adalah pekerjaan terbaik, dan sebagainya. Perasaan-perasaan tersebut biasanya juga dirasakan oleh orang lain yang melihat kita terutama rekan kerja kita, bawahan atau atasan kita, atau bahkan customer. Perasaan-perasaan tersebut biasanya juga akan menular kepada orang lain di sekitar kita, sehingga akan berdampak positif bagi lingkungan kerja. Seorang leader atau manager sebuah organisasi mutlak harus memiliki sikap yang baik dan menularkan perasaan-perasaan atau sikap positif kepada bawahannya. Begitu pula bagi seorang karyawan, jika dia memiliki sikap yang baik maka manajemen akan melihat itu sebagai sebuah value yang berharga bagi organisasi atau perusahaan.
Perilaku merupakan tindakan nyata yang diperlihatkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja kepada orang lain. Dalam lingkungan kerja, perilaku seorang pekerja dapat dilihat dari bagaimana dia menyelesaikan pekerjaannya, apakah diselesaikan dengan baik atau tidak. Orang lain juga dapat melihat apakah kita seorang pekerja keras, apakah kita bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar atau target yang diinginkan, apakah kita disiplin, rapi, ramah, dan lain-lain. Kebanyakan perusahaan mendasarkan penilaian kinerja karyawan dengan melihat perilaku karyawannya dalam bekerja, meskipun terdapat beberapa perusahaan besar yang juga sudah memasukkan unsur sikap sebagai indikator penilaian.
Bagaimana hubungan antara sikap dan perilaku? Jika kita melihat pengertian di atas maka secara logika jika seseorang memiliki sikap yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik, begitu pula sebaliknya. Namun tidak mutlak seperti itu karena perilaku seseorang terutama dalam bekerja bukan semata-mata dipengaruhi oleh sikap, namun masih terdapat faktor lain yang bisa mempengaruhi misalnya skill, knowledge, resource, dan lain-lain.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap berbeda dengan perilaku dan keduanya memiliki hubungan namun tidak berpengaruh secara mutlak.