Keuntungan dari saluran distribusi langsung adalah:
- perbedaan penuh antara biaya produsen dan harga yang dibayar oleh konsumen menjadi milik produsen; dan
- produsen dapat dengan mudah memperoleh umpan balik langsung tentang produk, memungkinkan tanggapan yang cepat terhadap keluhan pelanggan dan kesempatan untuk segera memperbaiki setiap kekurangan.
Kerugian dari saluran distribusi langsung adalah:
- produsen harus mempekerjakan lebih banyak tenaga penjualan;
- produsen harus menyediakan semua promosi produk (beberapa perantara mungkin bersedia untuk mempromosikan produk tersebut
produsen); dan - produsen mungkin harus memberikan kredit kepada pelanggan dan menimbulkan risiko utang macet (beberapa perantara mungkin bersedia
menanggung risiko ini).
Saluran distribusi yang optimal bergantung pada kemudahan transportasi produk: semakin besar kemudahannya, semakin besar kemungkinan perantara dapat digunakan. Hal ini juga tergantung pada derajat standarisasi produk: semakin standar produk, semakin besar kemungkinan perantara dapat digunakan.
Ketiga jenis cakupan pasar tersebut adalah:
- distribusi intensif, yang digunakan untuk mendistribusikan produk ke sebagian besar atau semua outlet;
- distribusi selektif, yang digunakan untuk menghindari beberapa outlet dengan sengaja; dan
- Distribusi eksklusif, yang hanya menggunakan satu atau beberapa outlet.
Bentuk transportasi yang paling umum adalah truk, rel, udara, air, dan pipa. Truk dapat mencapai tujuan mana pun di darat dengan kemampuan untuk berhenti berkali-kali. Rel kereta api berguna untuk mengangkut barang berat dalam jarak jauh. Transportasi udara bisa cepat dan relatif murah untuk barang-barang ringan. Transportasi melalui air harus dipertimbangkan untuk lokasi pantai atau pelabuhan, terutama untuk produk curah yang diangkut secara internasional. Pipa adalah metode transportasi yang efektif untuk produk seperti minyak dan gas.
Proses distribusi yang cepat tidak hanya memuaskan pelanggan tetapi juga mengurangi jumlah dana yang harus digunakan untuk mendukung proses ini. Perusahaan dapat mempercepat proses distribusi dengan mengurangi saluran distribusi. Alternatifnya, mereka dapat meningkatkan interaksi antara proses distribusi dan produksi. Proses distribusi mengandalkan proses produksi agar produk siap saat dibutuhkan.
Pengecer berfungsi sebagai perantara produsen dengan mendistribusikan produk langsung ke pelanggan. Setiap pengecer dibedakan berdasarkan karakteristiknya, seperti jumlah gerai (independen versus rantai), kualitas layanan (layanan mandiri versus layanan penuh), variasi produk yang ditawarkan (khusus versus variasi), dan apakah itu toko atau pengecer non-toko.
Pedagang grosir melayani produsen dengan:
- memelihara produk yang dibeli di gudang mereka sendiri, yang memungkinkan produsen menyimpan persediaan yang lebih kecil;
- menggunakan keahlian penjualan mereka untuk menjual produk ke pengecer;
- mengirimkan produk ke pengecer;
- menanggung risiko kredit dalam hal pengecer tidak membayar tagihannya; dan
- memberikan informasi kepada produsen tentang produk pesaing yang dijual di toko ritel.
Pedagang grosir melayani pengecer dengan:
- memelihara persediaan yang cukup sehingga pengecer dapat sering memesan dalam jumlah kecil;
- terkadang mempromosikan produk yang mereka jual ke pengecer;
- menyiapkan tampilan produk untuk pengecer;
- menawarkan produk secara kredit ke pengecer; dan
- menginformasikan pengecer tentang kebijakan yang diterapkan oleh pengecer lain mengenai harga produk, alokasi ruang, dan sebagainya.
Integrasi saluran vertikal adalah pengelolaan lebih dari satu tingkat sistem distribusi oleh satu perusahaan. Misalnya, produsen suatu produk dapat membuat perantara seperti toko eceran untuk mendistribusikan produk. Kalau tidak, perantara dapat memutuskan untuk memproduksi produk daripada memesannya dari produsen. Dalam salah satu contoh, satu perusahaan berfungsi sebagai produsen dan perantara dan tidak lagi bergantung pada perusahaan lain untuk memproduksi atau mendistribusikan produknya.