Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar terhadap Ekspor dan Impor

Pendahuluan

Kita menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap valuta (mata uang) asing pada ekspor dan impor. Alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengapa nilai rupiah dapat berfluktuasi jika dibandingkan dengan nilai mata uang asing.

Seperti kita ketahui bahwa perbandingan antara nilai rupiah dengan nilai mata uang asing dikenal dengan istilah kurs atau nilai tukar atau exchange rate.

Naik turunnya nilai mata uang asing utamanya di Indonesia dipengaruhi oleh besarnya permintaan dan penawaran mata uang asing tersebut. Siapa saja yang berkepentingan atau membutuhkan uang asing?

Permintaan Mata Uang Asing

Pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, individu, dan lain-lain. Permintaan terhadap mata uang asing biasanya dipengaruhi oleh 3 (tiga) hal yaitu untuk melakukan:

  1. transaksi,
  2. berjaga-jaga, dan
  3. spekulasi.

Jika permintaan terhadap mata uang asing mengalami peningkatan dengan asumsi jumlah penawarannya tidak berubah, maka nilai mata uang asing tersebut akan meningkat.

Hal ini mengakibatkan nilai tukar mata uang asing tersebut dibandingkan rupiah akan menguat, atau disisi lain nilai mata uang rupiah akan melemah. Sebaliknya jika permintaan mata uang asing tersebut mengalami penurunan dengan asumsi penawarannya tidak berubah, maka nilai mata uang asing tersebut akan menurun.

Hal ini mengakibatkan nilai tukar mata uang asing tersebut dibandingkan rupiah akan melemah, atau di sisi lain nilai mata uang rupiah akan menguat.

Penawaran Mata Uang Asing

Demikian pula jika ditinjau dari sisi penawaran, apabila penawaran mata uang asing mengalami peningkatan , maka nilai mata uang asing tersebut akan menurun. Hal ini dapat pula dikatakan nilai mata uang asing tersebut melemah, atau di sisi lain nilai mata uang rupiah menguat.

Sebaliknya jika penawaran mata uang asing mengalami penurunan , maka akan mengakibatkan nilai mata uang asing tersebut akan mengalami peningkatan atau menguat.

Kenaikan dan penurunan permintaan dan penawaran mata uang tersebut tentunya akan dapat terjadi setiap saat tergantung dari perilaku pengguna mata uang asing maupun motif penggunaan mata uang asing tersebut.

Bagaimana pengaruh menguatnya dan melemahnya nilai rupiah terhadap transaksi ekspor dan impor?

Dapat disimulasikan apabila pada suatu waktu nilai tukar rupiah terhadap valuta asing mengalami penurunan/melemah, apa yang akan terjadi terhadap sisi ekspor dan sisi  impor.

Sisi Ekspor:

Transaksi ekspor merupakan transaksi penjualan barang dan jasa dari Indonesia ke luar negeri yang berakibat pada adanya pembayaran dari pembeli di luar negeri. Hal ini berarti akan terdapat uang masuk ke Indonesia dalam mata uang asing.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh eksportir adalah menukarkan uang asing yang diperolehnya menjadi rupiah agar dapat digunakan lagi menjadi modal membeli bahan baku, dan lain-lain.

Pada saat nilai tukar rupiah melemah maka jumlah rupiah yang akan diterima eksportir  menjadi lebih banyak dibandingkan menggunakan nilai tukar sebelumnya.

Secara makro dapat dikatakan bahwa kegiatan ekspor akan menjadi lebih menarik dan menguntungkan bagi perekonomian karena akan menambah jumlah transaksi ekonomi di dalam negeri dan menambah minat dunia usaha untuk meningkatkan ekspor ke luar negeri.

Jadi dapat disimpulkan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah dapat meningkatkan ekspor dan perekonomian dalam negeri. Namun sebaliknya, jika nilai tukar rupiah menguat maka akan menurunkan ekspor dan perekonomian dalam negeri.

Sisi Impor:

Transaksi impor merupakan transaksi pembelian barang dan jasa dari luar negeri yang diikuti dengan pembayaran dengan mata uang asing ke luar negeri. Hal ini berarti akan terdapat uang keluar dari Indonesia ke luar negeri.

Untuk dapat melakukan pembayaran dengan mata uang asing maka orang/perusahaan di Indonesia harus menukarkan terlebih dahulu uang rupiah yang dimilikinya menjadi mata uang asing.

Apabila pada saat itu nilai tukar rupiah sedang lemah, maka akan dibutuhkan lebih banyak uang rupiah untuk memperoleh sejumlah mata uang asing. Ini merupakan kerugian bagi importir.

Dalam kondisi ini maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya harga jual barang impor di dalam negeri yang mengakibatkan menurunnya penjualan barang dan jasa dari impor, yang pada akhirnya akan mengurangi minat impor dari luar negeri.

Bagaimana jika nilai tukar rupiah menguat? Maka akan terjadi sebaliknya.

Mudah-mudahan bermanfaat.

 

 

2 Comments

  1. sara

    bagaimana dengan kebijakan para pelaku ekonomi saat ini terhadap kejadian diatas ?

    • Eksportir dan Importir terutama yang mengekspor dan mengimpor barangnya sendiri akan berusaha memaksimalkan keuntungan dengan cara meningkatkan volume ekspor jika nilai valuta asing naik, namun sebaliknya bagi importir. Perilaku ini akan mempengaruhi kapasitas produksi dan atau tingkat penjualan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *