Kondisi keuangan perusahaan penting bagi manajer keuangan, kreditor perusahaan, dan investor. Manajer keuangan mengevaluasi perusahaan untuk mendeteksi kelemahan yang dapat diperbaiki dan kekuatan yang dapat dieksploitasi. Kreditor mengevaluasi perusahaan dengan pandangan untuk menentukan kelayakan kreditnya, dan investor mengevaluasi kinerja perusahaan untuk menentukan apakah mereka harus membeli atau menjual saham perusahaan.

Baca juga: How to Expand The Business

Pemegang saham perusahaan dan investor lain yang ada menggunakan laporan keuangan untuk membuat keputusan investasi. Sebagian besar pemegang saham perusahaan milik publik yang ada bukanlah karyawan perusahaan. Mereka hanya berinvestasi di saham perusahaan dalam upaya mendapatkan laba atas investasi yang tinggi.

Mereka mengandalkan laporan keuangan sebagai indikator kinerja perusahaan saat ini dan masa depan. Dengan demikian, mereka dapat memutuskan apakah akan menjual saham yang mereka pegang berdasarkan penelaahan atas laporan keuangan perusahaan. Ketika investor mempertimbangkan untuk membeli saham, mereka mungkin mengandalkan laporan keuangan untuk menentukan kondisi keuangan perusahaan.

Berdasarkan penelaahan atas laporan keuangan perusahaan, mereka memperoleh perkiraan harga saham perusahaan. Jika harga pasar saat ini dari saham perusahaan di bawah nilai yang mereka peroleh dari laporan keuangan, mereka dapat menyimpulkan bahwa saham saat ini dinilai terlalu rendah oleh pasar, yang dapat mendorong mereka untuk membeli saham.

Perusahaan bertanggung jawab untuk melaporkan informasi keuangan yang akurat kepada pemegang saham, calon investor, dan kreditor yang ada. Sayangnya, manajer terkadang tergoda untuk membesar-besarkan kinerja keuangan perusahaan mereka dengan mendistorsi laporan keuangannya. Hal ini dapat mengakibatkan permintaan yang kuat untuk saham tersebut, yang mendorong harga menjadi lebih tinggi. Begitu harga naik, beberapa manajer yang memiliki beberapa saham mungkin menjual saham mereka sebelum investor lain mengenali kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.

Laporan keuangan utama yang diperlukan untuk melakukan evaluasi menyeluruh adalah laporan laba rugi dan neraca. Laporan laba rugi melaporkan biaya, pendapatan, dan pendapatan selama periode tertentu. Neraca melaporkan nilai buku aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada titik waktu tertentu.

Kebanyakan rasio keuangan membantu mengevaluasi salah satu dari empat karakteristik: likuiditas, efisiensi, leverage keuangan, dan profitabilitas. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya. Rasio leverage keuangan mengukur penggunaan relatif perusahaan dari pembiayaan hutang versus pembiayaan ekuitas dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya.

Rasio profitabilitas mengukur laba bersih perusahaan relatif terhadap berbagai tingkat ukuran. Dalam mengevaluasi rasio keuangan perusahaan, ada gunanya membandingkannya dengan norma industri. Pendekatan ini dapat membantu mendeteksi setiap kekurangan yang ada sehingga dapat diambil tindakan korektif. Selain itu, memberikan masukan yang berguna untuk melaksanakan kebijakan baru.

Artikel ini adalah sub pokok bahasan pada mata kuliah Pengetahuan Bisnis pada program studi Diploma 3 Administrasi Bisnis pada Politeknik NSC Surabaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *