Dalam rangka mencapai berbagai tujuan pemasaran maka kita perlu mempunyai strategi yang mengandung berbagai unsur yang berlainan dari bauran pemasaran. Berbicara tentang bauran (mix) akan mengingatkan kita pada mencari keseimbangan yang tepat dari unsur-unsur yang berlainan
tersebut. Mudah saja kita mengira bahwa satu bagian bauran keliru, padahal faktanya yang keliru adalah bagian yang lain.
Misalnya, jika penerimaan dari penetapan harga suatu jasa baru itu rendah, jawaban adalah mengganti saja jasa tersebut atau menawarkannya dengan cara yang lebih menyenangkan bagi pemakai, atau memperbaiki mutu dari promosi (daripada menurunkan harganya).
Mc Carthy mengidentifikasi empat P dari bauran pemasaran:
- Product (Produk): Menentukan ciri-ciri dari produk atau jasa anda untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
- Price (Harga): Memutuskan strategi penetapan harga. Bahkan jika kita memutuskan tidak akan mengenakan biaya untuk suatu pelayanan, ada gunanya untuk menyadari bahwa hal tersebut masih merupakan suatu strategi penetapan harga. Mengidentifikasi jumlah biaya bagi pemakai (yang tentunya lebih tinggi dari biaya yang anda bebankan) juga merupakan sebagian dari unsur harga.
- Promotion (Promosi) termasuk pemasangan iklan, penjualan pribadi (misalnya menghadiri pameran), promosi penjualan (misalnya penawaran spesial), dan mengatur suasana (menciptakan kesan serasi dalam lingkungan kerja). Hubungan Masyarakat dimasukkan dalam Promosi oleh banyak orang pemasaran (walaupun orang PR / HUMAS cenderung menganggapnya sebagai ilmu terpisah).
- Place (Tempat) atau distribusi. Melihat pada tempat (misalnya dari perpustakaan) dan dimana pelayanan diberikan (misalnya apakah hasil penelitian disediakan dalam komputer pemakai, kantor, pigeonhole –atau apakah mereka harus mengumpulkannya).
Ada dua cara untuk memberi tambahan pengetahuan pemasaran:
Cara yang pertama anda dapat menambah jumlah P yang biasanya dianggap sebagai tambahan yang membantu bagi pelayanan (termasuk pelayanan informasi) adalah:
- People (Orang) Pelayanan informasi yang bagus pada umumnya tidak diberikan oleh orang yang kurang terampil atau tidak memiliki motivasi
- Process (Proses) Cara pemakai mendapatkan pelayanan (misalnya cara bagaimana selembar dokumen atau hasil penelitian dapat dipesan)
- Physical evidence (Bukti fisik) – Para nasabah ingin melihat apa yang mereka beli khususnya pada industri jasa yang acapkali menjual barang tidak berwujud, kebutuhan akan brosur, prospek, kartu, sertifikat dan berbagai kebutuhan lain akan sangat diperlukan.
- Positioning (Penetapan posisi) – Cara untuk membentuk opini nasabah, sehingga dapat membedakan produk yang ditawarkan oleh anda dengan produk serupa di pasar. Hal ini acapkali tercapai melalui penegasan kelebihan kompetitif yang unik. Penetapan posisi sering diterjemahkan kedalam sejumlah konsep seperti citra, reputasi, dan kepercayaan.
Cara kedua untuk menunjukkan pengetahuan pemasaran anda adalah dengan menolak P dari tahun 1980-an yang dianggap sudah kuno. Sebagai contoh, ada C yang dikembangkan oleh Robert Lauterborn dan dikemukakan oleh Philip Kotler:
- Place menjadi Convenience (Kemudahan)
- Price menjadi Cost to the user (Biaya bagi pemakai)
- Promotion menjadi Communication (Komunikasi) atau Information (Informasi)
- Product menjadi Customer needs and wants (Kebutuhan dan keinginan nasabah)
Semua C ini mencerminkan filsafat orientasi pemasaran yang lebih tinggi kepada pelanggan, yaitu menyediakan daya ingat yang bermanfaat – misalnya anda perlu memikirkan kemudahan bagi pelanggan ketika anda memutuskan
dimana saja menawarkan suatu jasa. Sebagian orang berkilah bahwa bauran pemasaran itu terlampau berorientasi terhadap produk, dan bahwa fokus dari pemasaran modern tidak perlu seperti demikian. Namun, bauran pemasaran menyediakan kerangka kerja yang berguna bagi analisis pemasaran. Semua C tersebut juga tidak begitu terkenal seperti P, dan buku-buku pemasaran masih cenderung menggunakan kata-kata P dalam menguraikan unsur-unsur bauran.
Dalam menghadapi tantangan pemasaran, terdapat tiga tingkatan pasar (nasabah) yang berbeda yaitu: Pasar Baru, Pasar Tumbuh dan Pasar Dewasa, sehingga bank dituntut untuk memahami dengan baik konsep bauran pemasaran (Marketing Mix).