Kecerdasan emosional merupakan skill yang harus kita miliki dalam berkomunikasi dengan orang lain. Kecerdasan emosional merupakan keterampilan untuk mengetahui dan mengendalikan emosi kita sendiri dan juga emosi orang lain yang berkomunikasi dengan kita.
Jika kita memiliki kecerdasan emosional maka komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain akan menjadi lebih baik dibandingkan jika kita tidak memiliki kecerdasan emosional.
Nama : Esti Purnasari
Prodi : Administrasi Bisnis 5
NIM : 312021016
Tugas : Merangkum Materi P-8 Emotional Intelligence
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, mengelola, dan menggunakan emosi dengan efektif dalam berbagai situasi kehidupan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh para psikolog Daniel Goleman dalam bukunya yang terkenal, “Emotional Intelligence,” dan sejak itu telah menjadi topik yang signifikan dalam bidang psikologi dan pengembangan diri.
Ada lima komponen utama kecerdasan emosional, sebagaimana dikemukakan oleh Goleman:
1. Pemahaman Emosi (Emotional Understanding):Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Ini mencakup kemampuan membaca ekspresi wajah, mengidentifikasi perubahan suasana hati, dan menginterpretasi sinyal emosional.
2. Pengelolaan Emosi (Emotional Management): Kemampuan untuk mengelola emosi secara positif. Ini melibatkan keterampilan untuk mengendalikan stres, mengatasi kecemasan, dan mengelola konflik dengan cara yang konstruktif.
3. Motivasi Diri (Self-Motivation): Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, menetapkan tujuan yang bermakna, dan bekerja keras untuk mencapainya. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung memiliki dorongan internal yang kuat untuk mencapai prestasi.
4. Pengenalan Emosi pada Orang Lain (Recognizing Emotions in Others): Kemampuan untuk membaca emosi pada orang lain. Ini melibatkan memahami perasaan dan perspektif orang lain, serta merespons dengan empati.
5. Keterampilan Sosial (Social Skills):Kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Ini mencakup keterampilan seperti komunikasi yang baik, kepemimpinan, kemampuan bekerja sama, dan kemampuan menyelesaikan konflik.
Kecerdasan emosional tidak hanya memengaruhi hubungan interpersonal, tetapi juga berperan penting dalam keberhasilan karir, kesejahteraan pribadi, dan kesehatan mental. Individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi lebih mampu menavigasi kehidupan sehari-hari dengan lebih baik, membuat keputusan yang bijak, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Berbicara atau berkomunikasi sangat penting dalam melatih skill kecerdasan emosi. Dalam video kita bisa belajar dalam Manajemen waktu. Manajemen waktu itu sangat penting gimana cara kita meminta waktu yang baik.
Ada 4 manajemen waktu.
kita bisa bedakan mana pekerjaan dan aktivitas mendesak dan tidak mendesak , pekerjaan yang penting dan tidak penting
Maka kita harus bisa pilih mana aktivitas yg kita prioritaskan untuk dilakukan terlebih dahulu yang penting atau yang mendesak seperti contoh hal penting dan mendesak yang kita utamakan yaitu bekerja dan kuliah.
Berbicara dengan orang lain/ berkomunikasi sangat penting dalam melatih skill kecerdasan emosi. Dalam video kita bisa belajar dalam Manajemen waktu. Manajemen waktu itu sangat penting gimana cara kita meminta waktu yang baik.
Ada 4 manajemen waktu.
kita bisa bedakan mana pekerjaan dan aktivitas mendesak dan tidak mendesak , pekerjaan yang penting dan tidak penting
Maka kita harus bisa pilih mana aktivitas yg kita prioritaskan untuk dilakukan terlebih dahulu yang penting atau yang mendesak seperti contoh hal penting dan mendesak yang kita utamakan yaitu bekerja dan kuliah.
Emotional Intelligence (EQ) adalah kemampuan untuk memahami, mengelola, dan menggunakan emosi secara efektif, baik pada diri sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain. Terdapat lima komponen utama dalam Emotional Intelligence, yaitu:
1. Pemahaman Emosi (Emotional Awareness): Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Ini melibatkan kesadaran terhadap perasaan, memahami asal-usulnya, dan mengenali variasi emosi.
2. Pengelolaan Emosi (Emotional Regulation): Keterampilan untuk mengelola emosi dengan efektif, termasuk kemampuan untuk mengendalikan stres, mengatasi ketidakpastian, dan tetap tenang dalam situasi sulit.
3. Motivasi Diri (Self-Motivation): Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, menetapkan tujuan yang realistis, dan tetap fokus pada pencapaian hasil tanpa terpengaruh oleh emosi negatif.
4. Empati (Empathy): Kepekaan terhadap perasaan dan pengalaman orang lain. Ini mencakup kemampuan untuk memahami perspektif orang lain, merasakan apa yang mereka rasakan, dan merespons dengan empati.
5. Keterampilan Sosial (Social Skills): Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang efektif. Ini mencakup keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan membangun hubungan yang sehat, dan kecakapan dalam bekerja sama dalam kelompok.
Emotional intelligence memiliki dampak besar dalam kehidupan pribadi dan profesional seseorang. Individu yang memiliki tingkat emotional intelligence yang tinggi cenderung lebih sukses dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan interpersonal, karier, dan kepemimpinan. Kecerdasan emosional dapat ditingkatkan melalui kesadaran diri, latihan, dan komitmen untuk terus belajar dan berkembang secara emosional.
Kunci dalam berkomunikasi yang baik dengan orang lain, yaitu kita harus memiliki kecerdasan emosional supaya kita bisa tau dan dapat mengendalikan, baik itu emosi kita sendiri ataupun emosi orang lain.
Seperti pada gambar tersebut merupakan Mood Meter alat dari Yale Center for Emotional Intelligence yang dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) mereka melalui pengembangan kesadaran diri dan keterampilan refleksi diri. Mood Meter ini juga dapat mengembangkan kemampuan untuk mengenali perasaan batin serta memahami emosi.
Dalam kuadran Mood Meter tersebut dibagi menjadi dua sumbu yaitu :
1. untuk energi
2. untuk kesenangan.
Lalu didalamnya terdapat empat kuadran atau zona berkode warna yang masing-masing dikaitkan dengan serangkaian perasaan dan emosi tertentu :
1. Zona merah dikaitkan dengan energi tinggi dan kesenangan rendah dan mencakup perasaan mulai dari perasaan kesal hingga perasaan marah.
2. Zona kuning dikaitkan dengan perasaan menyenangkan dan energik dan mencakup perasaan mulai dari senang hingga gembira.
3. Zona biru dikaitkan dengan energi rendah dan kesenangan rendah dan mencakup perasaan mulai dari apatis hingga perasaan putus asa.
4. Zona hijau dikaitkan dengan energi rendah dan kesenangan tinggi dan mencakup perasaan mulai dari perasaan nyaman hingga perasaan tenteram.
Emotional Intelligence atau Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, mengelola, dan menggunakan emosi secara efektif.
Dalam konteks berkomunikasi, kecerdasan emosional membantu seseorang untuk mengungkapkan diri dengan jelas dan empati, serta merespons dengan bijaksana terhadap emosi orang lain. Kesadaran terhadap emosi tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada orang lain, memberikan dasar yang kuat untuk berkomunikasi dengan efektif dan membangun hubungan interpersonal yang sehat.
Dengan memiliki kecerdasan emosional, seseorang dapat mengelola interaksi secara positif, Mengapa? Karena individu tersebut memiliki kemampuan lebih baik dalam membaca ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh orang lain, sehingga dapat merespons dengan tepat.
Dalam materi diatas juga terdapat kalimat “Rule your feelings or let your feelings rule you” yang dapat diartikan bahwa seseorang dapat mengendalikan emosinya atau sebaliknya, menjadi dikuasai oleh emosi. Ini mencerminkan konsep pengelolaan emosi dalam konteks kecerdasan emosional.
Jika seseorang “rules their feelings” (mengendalikan emosinya), itu berarti mereka memiliki kemampuan untuk menyadari, memahami, dan mengelola emosi dengan bijaksana. Mereka mungkin tidak tergesa-gesa dalam merespon atau terpengaruh secara berlebihan oleh emosi negatif. Sebaliknya, mereka dapat mengambil keputusan yang baik, berkomunikasi dengan jelas, dan tetap tenang dalam situasi sulit.
Di sisi lain, jika seseorang “lets their feelings rule them” (membiarkan emosi menguasai), ini bisa berarti mereka rentan terhadap impulsivitas, reaksi emosional yang berlebihan, atau kesulitan mengelola stres. Emosi mungkin mempengaruhi tindakan dan keputusan mereka tanpa pertimbangan yang matang.
Dalam konteks kecerdasan emosional, penting untuk mengembangkan keterampilan pengelolaan emosi agar seseorang dapat lebih baik mengendalikan respons terhadap perasaan, daripada menjadi pasif terhadap pengaruh emosi.
Salah satu pengalaman atau bentuk kecerdasan emosional dalam berkomunikasi dapat terlihat dalam situasi berikut (dunia kerja) :
Bayangkan kita bekerja dalam tim proyek dan ada anggota tim yang tampak stres dan cemas. Sebagai individu dengan kecerdasan emosional yang baik, kita dapat mendekati mereka dengan empati, mengakui perasaan mereka, dan menawarkan dukungan.
Misalnya, Kita bisa berkata, “Saya menyadari bahwa proyek ini menantang, dan sepertinya kamu merasa terbebani. Apakah ada cara di mana saya bisa membantu atau bekerja sama denganmu untuk membuatnya lebih mudah?”
Dalam contoh ini, kecerdasan emosional membantu kita membaca perasaan orang lain (stres dan kecemasan), merespons dengan empati, dan menawarkan solusi atau dukungan. Kemampuan untuk membaca dan merespons terhadap emosi orang lain dengan bijaksana meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan membangun hubungan yang positif di lingkungan kerja atau tim.
Rangkuman ini dibuat oleh :
Fida maulidiyah (312021013)
Prodi Administrasi Bisnis – 5
Risvanda Aulya Putri/312021002 AB5
EMOTIONAL INTELLIGENCE
1. Management Waktu
waktu dalam sehari adalah 24 semua terbagi waktunya termasuk waktu kuliah. Kalau kita tidak pandai memanagement waktu yang ada waktu kita terbengkalai. kalau kita pandai memange waktu dan memange semuanya akan dapat kita lalui dengan baik. Management waktu sangat penting kita kuasai ada 4
1. Kita harus bisa membedakan mana pekerjaan yang urgent dan mana yang tidak
2. Dimana prioritas aktivitas kita
3. Melakukan kegiatan penting dan mendesak
4. Mengurangi kegiatan tidak penting dan tidak mendesak
Kecerdasaan emosional merupakan skill yang harus kita miliki dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Kecerdasan emosional merupakan keterampilan untuk mengetahui dan mengendalikanemosi kita sendiri dan juga emosi orang lain yang berkomunikasi dengan kita.
dan jika ingin kecerdasan emosional maka komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain akan menjadi lebih baik di bandingkan jika kita tidak memiliki kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosional merupakan keterampilan yang harus kita miliki dalam berkomunikasi dengan orang lain atau kemampuan untuk memahami, mengelola, dengan mengurangi emosi yang efektif dalam berbagai situasi, ini meliputi kesadaran terhadap emosi sendiri dan orang lain, dan jika memiliki kecerdasan emosional maka komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain akan menjadi lebih baik
Nama : Rifdah Arzeti Amanda
Nim : 312021006
Mata Kuliah : Interpersonal Skill
Prodi : Administrasi Bisnis Semester 5
Dosen Pengampu : Eko Tjiptujuwono S.E. M.M. M.Par
“Rangkuman Materi Emotional Intelligence”
Setiap seseorang tentu memiliki kesadaran emosional di diri mereka masing-masing. Yang dimana seseorang mampu memahami emosi, baik emosi diri sendiri serta orang lain.
Seseorang yang memiliki kesadaran emosinya baik, maka mereka mampu untuk mengontrol emosinya pada saat marah bahkan sangat peka terhadap perasaan dengan orang lain. Dari kecerdasaan emosional ini kita dapat menentukan baik seseorang dalam menggunakan keterampilan dimilikinya, termasuk keterampilan intelektualnya.
Kita juga bisa mengukur energi emosi kita menggunakan mood meter. Tips ini bisa di gunakan untuk mengukur atau peta jalan bukti emosi kita. Mood meter ini memiliki 4 kotak, dimana 4 kotak ini memiliki warna yang berbeda. Kotak ini menempatkan emosi kita di dalam salah satu kotak tersebut, masing-masing memiliki tingkat energi dan kesenangan yang serupa.
Kotak 1 (warna merah) : memiliki energi yang tinggi tapi kesenangan yang rendah, cenderung khawatir, panik dan gelisah
Kotak 2 (warna kuning) : memiliki energi yang tinggi serta kesenangan yang tinggi, lebih bersemangat, optimis, ceria
Kotak 3 (warna biru) : memiliki energi yang rendah dan kesenangan yang rendah, lebih cenderunh sedih, putus asa, bosan
Kotak 4 (warna hijau) : memiliki energi yang rendah tapi memiliki kesenangan yang tinggi sehingga lebih cenderung tentram, nyaman dan seimbang
Dari mood meter ini lah kita bisa mengetahui keadaan emosi kita di titik awal. Agar kita tetap bisa bertahan di satu kotak. Kita harus bisa mengendalikan emosi diri kita dan jangan sampai emosi kita yang justru menguasai diri kita.
Salah satu contoh kecerdasan emosional bisa kita lihat di video yang di tampilkan :
1. Mahasiwa bernama fikri dapat berkomunikasi dengan baik kepada pak eko
2. Dapat memahami dirinya, karena fikri tau kalau dia memang masih belum memiliki time management yang baik
3. Fikri mendengarkan nasihat pak eko dengan baik serta pak eko memberikan arahan dan dukungan time management yang baik buat fikri sehingga di kemudian hari tidak terdapat hal yang serupa
Nama: Ananda Latifah Cahyani
NIM: 312021003
Matkul: Interpersonal Skill
*Rangkuman*
Emosional Intelligent adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan dan memahami emosi diri sendiri dan orang lain secara baik. Kecerdasan emosi unu sangat penting dalam berbagai hal, terutama di bidang pekerjaan. Karena seseorang dengan emosi yang stabil dapat berperan sangat baik sebagai pekerja profesional. Terdapat 4 pendekatan kecerdasan emosi:
1) Warna Merah: ini berarti pendekatan mengenai energi yang tinggi tapi kesenangan rendah dimana seseorang bisa merasa khawatir, panik, dan gelisah.
2) Warna Kuning: ini berarti pendekatan yang memiliki energi yang tinggi tetapi kesenangan juga tinggi seperti perasaan emosi bersemangat, optimis, dan ceria
3) Warna Biru: pendekatan ini berarti memiliki energi yang rendah dan kesenangan yang rendah juga, bisa dikatakan seperti sedih, putus asa, dan bosan
4) Warna Hijau: pendekatan ini berarti memiliki energi yang rendah tetapi kesenangan yang tinggi sehingga bisa menimbulkan emosi seperti tentram, nyaman, dan seimbang.
Dari pendekatan ini kita bisa belajar mengerti macam macam emosi. Sehingga kita bisa mengendalikan emosi kita, jangan sampai emosi kita yang mengendalikan kita.
Kecerdasan emosional adalah keterampilan yang harus kita miliki untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali dan menganalisis emosi kita sendiri serta orang lain dengan siapa kita berinteraksi.
Jika kita memiliki kecerdasan emosional, interaksi kita dengan orang lain akan lebih sukses daripada jika kita tidak memiliki Kecerdasan Emosional.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan yang mencakup kesadaran dan pengelolaan emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Ini mencakup kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengendalikan emosi dalam konteks komunikasi.
Individu dengan kecerdasan emosional memiliki keterampilan untuk memahami emosi diri sendiri, memungkinkan mereka mengelola respons emosional dengan lebih baik. Selain itu, kemampuan untuk memahami emosi orang lain membantu membaca situasi dengan lebih baik dan merespons secara tepat.
Kecerdasan emosional meningkatkan kualitas komunikasi karena individu yang memiliki keterampilan ini dapat menghadapi berbagai situasi dengan bijaksana. Mereka cenderung lebih peka terhadap perasaan orang lain, menjaga hubungan interpersonal positif, dan merespons konflik dengan lebih baik.
Dalam komunikasi, kecerdasan emosional menciptakan interaksi yang lebih terbuka, jujur, dan responsif. Ini memungkinkan individu untuk membangun ikatan interpersonal yang kuat dan menciptakan lingkungan komunikasi yang sehat.
Manfaat kecerdasan emosional tidak hanya terbatas pada komunikasi, melainkan juga melibatkan peningkatan kesejahteraan emosional, kemampuan kepemimpinan yang lebih baik, dan kesiapan menghadapi stres dalam kehidupan sehari-hari.
Kecerdasan emosional merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengetahui dan mengendalikan tidak hanya emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain yang berkomunikasi dengannya.
Kecerdasan emosional memungkinkan Anda berkomunikasi lebih baik dengan orang lain dibandingkan tanpa kecerdasan emosional.
Kesimpulannya, kecerdasan emosional adalah keterampilan penting dalam komunikasi, melibatkan pemahaman dan kontrol terhadap emosi sendiri serta orang lain. Dengan memiliki kecerdasan emosional, kita dapat memperbaiki kualitas komunikasi kita, menciptakan interaksi yang lebih positif dan produktif. Ini membantu membangun hubungan yang lebih kuat dan saling pengertian dalam berkomunikasi dengan orang lain.