Dengan teknologi yang semakin canggih, pengaruh media audiovisual terhadap anak semakin besar.
Televisi bisa menjadi positif jika tayangannya mengandung unsur positif atu edukatif. Bisa pula memberikan dampak negatif jika tayangannya tidak sesuai umur anak.
Disinilah peran orangtua sangat dibutuhkan. Orangtua harus selalu mendampingi anak-anaknya ketika menonton televisi dan memilih program yang jauh dari aksi kekerasan, pornografi, sensualitas hingga misteri.
Ya, anak-anak kita merupakan peniru ulung dan sangat mudah menyerap sesuatu dari televisi. Takutnya, hal-hal yang buruk dari sebuah tayangan dapat masuk ke dalam diri anak dan diterima anak.
“Setelah selesai menonton sebuah tayangan, tanyakan pada anak apa hikmahnya, apa yang bisa didapat dari tayangan tersebut dan apa yang bisa diaplikasikan,” ungkap Sani B. Hermawan, psikolog keluarga, saat berbincang mengenai Tayanan Edukatif Dukung Perkembangan Anak oleh Rinso di Djakarta Theater (7/5).
Meskipun begitu, bukan berarti anak tidak boleh menonton televisi, asalkan tak lebih dari dua jam sehari.
“Penelitian sudah membuktikan bahwa menonton lebih dari tiga jam bisa menurunkan tingkat konsentrasi belajar anak dan membuat mata anak rusak,” tambah Sani.
by Innes Sabatini di Yahoo