Pengendalian Bank Budgeting


 BANK BUDGETING adalah cetak biru (blue print) dari BANK  yang dipaparkan dalam format standar bisnis yang masuk akal yang:
  • Memuat Visi strategis BANK
  • Dapat digunakan sebagai alat komunikasi internal dan eksternal
  • Berguna sebagai sarana penilaian kebutuhan modal
  • Merupakan alat untuk merencanakan, mengukur, dan memperbaiki kinerja
  • Dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan
BANK BUDGETING yang baik dapat berfungsi sebagai:
  • Alat periksa kenyataan
Karena BANK BUDGETING disusun secara obyektif, kritis, dan realistis
  • Sebuah piranti kerja
Karena BANK BUDGETING dapat digunakan untuk membuat tujuan dan sasaran BANK  serta sebagai alat evaluasi dan pengendali kinerja di masa yang akan datang
  • Pengirim pesan
Karena BANK BUDGETING dapat mengkomunikasikan pikiran-pikiran dan pesan BANK  kepada karyawan, direktur, pemilik, dan investor dari luar BANK
  • Sebuah alat motivasi
Karena BANK BUDGETING dapat dapat dijadikan arah/tujuan karyawan tentang apa yang hendak mereka capai
  • Sebuah piranti pengembangan manajemen
Karena BANK BUDGETING dapat membantu manajemen menganalisis kondisi internal dan eksternal yang menguntungkan dan membahayakan kelangsungan BANK
  • Sebuah peta jalan
Karena BANK BUDGETING dapat membantu memandu operasional BANK  baik di masa senang maupun susah.
Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah pengawasan, baik pengawasan dalam arti sempit maupun pengawasan dalam arti luas sebagai pengendalian. Sifat pengawasan itupun juga dapat dibedakan dalam bentuk kualitatif dan pengawasan dalam bentuk kuantitatif.
Tujuan yang ingin dicapai dari pengendalian yaitu:
  1. Untuk penjagaan dan pengamanan harta milik bank
  2. Untuk mendorong dicapainya efisiensi kerja yang lebih baik
  3. Untuk mendorong dipatuhinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan
  4. Untuk mendorong adanya administrasi keuangan yang tepat waktu, tepat guna dan teliti.
Dalam hubungannya dengan pengendalian maka BANK BUDGETING dapat dipakai sebagai alat untuk mengantisipasi problem-problem potensial (Potential Problem) yang akan timbul di kemudian hari agar dapat dicegah sedini mungkin dengan pemecahan problem setepat-tepatnya. Jadi BANK BUDGETING merupakan Early Warning System (EWS) dalam pengendalian jalannya BANK .
 Dalam perannya sebagai Early Warning System maka terdapat berbagai teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi BANK BUDGETING untuk mendapatkan informasi/feedback guna perbaikan rencana kerja dan anggaran yang akan datang maupun untuk tujuan lainnya. Evaluasi realisasi BANK BUDGETING dapat dilakukan secara periodik tergantung pada kebutuhan BANK  apakah bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan. Namun disarankan untuk melakukan evaluasi realisasi BANK BUDGETING dalam triwulanan agar dapat diidentifikasi jika terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga dapat dilakukan penyesuaian- penyesuaian seperlunya. Teknik analisis sederhana yang dapat digunakan adalah analisis variansi dan analisis rasio keuangan.
A. ANALISIS VARIANSI
Analisis variansi merupakan analisis untuk mengetahui perbedaan antara satu hal dengan hal lain yang diperbandingkan. Perbandingan secara konsepsional dan sistematis antara BANK BUDGETING dan realisasinya mengemukakan berbagai ragam perbedaan yang akan memiliki makna jika diadakan evaluasi pengamatan (telaah) yang lebih dalam dan akan dapat menghasilkan kesimpulan yang berguna sebagai alat perbaikan dan penyusunan perencanaan yang akan datang.
Analisis variansi dapat dilakukan melalui 2 pendekatan yaitu analisis variansi secara kualitatif dan analisis variansi secara kuantitatif.
  1. Analisis variansi secara kualitatif
Setelah suatu BANK BUDGETING selesai disusun, kemudian diimplementasikan oleh setiap level manajemen di BANK  maka BANK BUDGETING tersebut akan bermanfaat sebagai panduan (guidance) tentang apa-apa yang harus dilakukan dan target yang harus dicapai, serta merupakan legalitas atas tindakan-tindakan yang akan dilakukan. Setleh akhir periode BANK BUDGETING tersebut selesai dijalani maka setiap level manajemen akan segera mengetahui apakah apa-apa yang dilakukan selama periode tersebut sesuai dengan yang direncanakan. Selisih antara yang telah direncanakan dengan yang telah direalisasikan tersebut disebut variansi (variance). Variansi itu sendiri dapat bersifat favorable (menguntungkan) maupun unfavorable (tak menguntungkan). Identifikasi apakah variansi tersebut bersifat favorable ataupun unfavorable tergantung dari jenis kegiatan BANK  yang bersangkutan.
  1. Analisis variansi secara kuantitatif
Untuk mempertajam analisis variansi kualitatif dilakukan analisis variansi kuantitatif yaitu besaran variansi dipecah lagi menjadi 2 unsur yaitu unsur volume transaksi dan unsur besarnya harga yang dipakai dalam transaksi tersebut. Dapat saja terjadi suatu kegiatan dilihat dari volumenya dikategorikan favorable namun dilihat dari harganya dikategorikan unfavorable.
Kelompok
Uraian
Keterangan
Pendapatan
1.   Jika realisasi > anggaran
2.   Jika realisasi < anggaran
Favorable
Unfavorable
Biaya
1.   Jika realisasi > anggaran
2.   Jika realisasi < anggaran
Unfavorable Favorable
Kredit (vol)
1.   Jika realisasi > anggaran
2.   Jika realisasi < anggaran
Favorable
Unfavorable
Kredit (price)
1.   Jika realisasi > anggaran
2.   Jika realisasi < anggaran
Favorable
Unfavorable
Aktiva Tidak Produktif
1.   Jika realisasi > anggaran
2.   Jika realisasi < anggaran
Unfavorable Favorable
Dana Pihak Ketiga (vol)
1.   Jika realisasi > anggaran
2.   Jika realisasi < anggaran
Favorable
Unfavorable
Dana Pihak III (price)
1.   Jika realisasi > anggaran
2.   Jika realisasi < anggaran
Unfavorable Favorable
Modal
1.   Jika realisasi > anggaran
2.   Jika realisasi < anggaran
Favorable
Unfavorable

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *