Author: Hardhita Kusdharyanto
Pendahuluan
Tren Velocity di TikTok menggabungkan elemen estetika visual dengan kecepatan transisi video yang dramatis, menciptakan efek emosional yang menarik bagi pengguna media sosial. Di lingkungan kampus perhotelan, tren ini bukan hanya bentuk hiburan, tetapi juga membuka wawasan baru tentang penerapan teknologi deep learning (pembelajaran mendalam), khususnya dalam bidang visual processing, konten digital, dan evaluasi performa mahasiswa.

1. Tren Velocity Sebagai Gerbang Awal Pemahaman Computer Vision
Keterangan:
Efek Velocity memerlukan kemampuan untuk memproses gerakan secara detail memperlambat atau mempercepat bagian tertentu dari video. Ini sangat berkaitan dengan computer vision, yaitu cabang dari deep learning yang memproses dan memahami data visual.
Contoh Implementasi di Kampus Perhotelan:
- Mahasiswa diajak menganalisis video layanan pelanggan, misalnya saat menyajikan makanan, dan mengidentifikasi gerakan kunci (key gestures) yang bisa dilambatkan (slow motion) untuk pembelajaran.
- Dosen dapat mengajak mahasiswa menggunakan aplikasi berbasis AI sederhana seperti RunwayML atau CapCut AI Edit, sambil menjelaskan bahwa aplikasi tersebut memanfaatkan teknologi deep learning.
2. Meningkatkan Kemampuan Digital Marketing Mahasiswa Perhotelan
Keterangan:
Velocity telah terbukti efektif meningkatkan engagement di TikTok dan Instagram Reels. Mahasiswa perhotelan, yang kelak menjadi pelaku industri hospitality, harus memiliki kemampuan promosi yang relevan dengan tren digital.
Contoh Implementasi:
- Mahasiswa membuat video promosi layanan hotel, restoran kampus, atau produk kuliner dalam gaya Velocity, lalu membandingkan performa video tersebut (likes, shares) dengan video standar.
- Mata kuliah seperti Hospitality Marketing atau Event Management bisa mengintegrasikan proyek pembuatan konten berbasis tren Velocity untuk studi kasus strategi promosi digital.
3. Penerapan Deep Learning untuk Evaluasi Praktikum
Keterangan:
Deep learning dapat digunakan untuk menilai performa mahasiswa secara otomatis berdasarkan video praktikum. Misalnya:
- Pose Estimation untuk melihat apakah sikap tubuh saat membawa tray sudah benar.
- Gesture Recognition untuk mengamati cara menuang minuman.
Contoh Implementasi:
- Dosen merekam video praktikum service table lalu menggunakan software AI (seperti OpenPose atau MediaPipe) untuk menganalisis postur.
- Mahasiswa diberikan video feedback dengan highlight bagian yang perlu diperbaiki, layaknya fitur slow-motion pada Velocity.
4. Proyek Kolaboratif Mahasiswa: “Velocity Meets AI”
Keterangan:
Mahasiswa perhotelan bisa bekerja sama dengan mahasiswa teknologi atau desain komunikasi visual untuk menciptakan proyek video hospitality berbasis AI.
Contoh Proyek:
- Proyek akhir berupa video promosi hotel virtual dalam gaya Velocity, dengan bantuan AI Video Enhancer untuk editing otomatis.
- Penerapan Style Transfer AI untuk membuat tampilan visual yang sesuai dengan identitas brand hotel (e.g., luxury, eco-friendly, youth hostel).
5. Peningkatan Engagement Pembelajaran dengan Video Velocity
Keterangan:
Penggunaan media pembelajaran dengan efek Velocity bisa meningkatkan minat belajar mahasiswa. Efek ini membantu penekanan poin penting dalam video praktik.
Contoh Implementasi:
- Dalam mata kuliah Food & Beverage Service, video demonstrasi service 3 plate method dibuat dalam gaya Velocity untuk menyoroti teknik penting.
Penggunaan video pelatihan dengan highlight gerakan lambat di titik-titik kesalahan untuk refleksi diri mahasiswa.

6. Topik Riset dan PKM Mahasiswa
Keterangan:
Tren ini dapat menjadi bahan riset terapan maupun proyek kewirausahaan mahasiswa, menggabungkan aspek teknologi, pemasaran, dan hospitality.
Contoh Judul Riset/PKM:
- “Pengaruh Video Velocity terhadap Daya Tarik Promosi Restoran Berbasis TikTok”
- “Penerapan AI Berbasis Pose Estimation untuk Evaluasi Praktikum Table Manner”
- “Pengembangan Konten Hospitality Berbasis Deep Learning untuk Promosi Program Studi Perhotelan”
- “Penggunaan Velocity Editing Style sebagai Media Pembelajaran Interaktif Pelayanan Restoran”
7. Tantangan Implementasi dan Langkah Strategis
Keterangan:
Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi antara lain:
- Keterbatasan perangkat dan laboratorium AI.
- Kurangnya pemahaman dosen tentang AI dan video editing.
- Kekhawatiran terhadap etika dan privasi data video.
Langkah Strategis:
- Mengadakan pelatihan untuk dosen dan mahasiswa tentang penggunaan AI ringan untuk pembelajaran dan promosi.
- Menyusun pedoman etika penggunaan wajah dan data video dalam media digital kampus.
- Mengembangkan kurikulum microcredential yang menggabungkan digital content creation dan AI dasar untuk mahasiswa vokasi.
8. Pengembangan Sistem Feedback AI untuk Praktikum
- Keterangan: Video mahasiswa saat praktikum bisa diolah oleh AI untuk memberikan feedback otomatis.
- Contoh Implementasi:
Sistem dengan deep learning mendeteksi apakah mahasiswa menyapa tamu dengan senyum, berdiri tegak, dan berbicara dengan sopan, berdasarkan facial recognition dan gesture analysis
9. Peningkatan Daya Tarik Program Studi melalui Promosi Kreatif
- Keterangan: Velocity bisa digunakan untuk menarik minat calon mahasiswa melalui konten promosi yang keren dan kekinian.
- Contoh Implementasi:
Konten promosi kampus berisi “sehari jadi mahasiswa perhotelan” dibuat dengan gaya Velocity, ditambah AI voice-over untuk narasi otomatis.
- 10. Membangun Budaya Inovasi dan Adaptasi Teknologi di Kampus Vokasi
- Keterangan: Penggunaan tren Velocity mendorong mahasiswa dan dosen untuk lebih adaptif terhadap teknologi baru seperti AI dan deep learning.
- Contoh Implementasi:
Program kampus seperti “Digital Hospitality Week” diisi workshop pembuatan konten Velocity, pelatihan AI ringan, dan showcase hasil karya mahasiswa lintas jurusan.
- Kesimpulan
Tren Velocity TikTok memberikan efek positif terhadap pembelajaran dan pengembangan kompetensi digital di kampus perhotelan. Dengan pendekatan yang kontekstual dan aplikatif, tren ini bisa membuka wawasan mahasiswa tentang deep learning, meningkatkan kreativitas promosi, hingga menjadi topik riset inovatif yang aplikatif. Kolaborasi antara konten visual, teknologi AI, dan keahlian hospitality adalah langkah penting menuju transformasi pendidikan vokasi yang lebih modern dan kompetitif. Dari peningkatan kemampuan promosi digital hingga sistem evaluasi otomatis berbasis AI, tren ini menjadi jembatan bagi mahasiswa perhotelan untuk memahami teknologi terkini dalam dunia kerja industri 5.0. Dengan dukungan infrastruktur, pelatihan, dan kolaborasi lintas prodi, kampus perhotelan dapat menjadi pelopor integrasi AI + Hospitality + Kreativitas Digital di Indonesia.