Satu tahun lebih dunia dihadapkan dengan wabah covid-19 yang dampaknya sangat besar pada mobilitas masyarakat yang menjadikan semua fasilitas umum dibatasi bahkan ditutup untuk mengurangi melonjaknya kasus positif covid-19. Pembatasan aktifitas ini mengakibatkan perekonomian menurun menurut Kementrian perindustrian (2020) perkembangan perekonomian industri pengolahan non migas Indonesia mengalami penurunan dadi triwulan I samapai dengan III khususnya untuk Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada komponen makanan dan minuman non restoran pada triwulan I 5.01 %triwulan II 0.73% triwulan III 0.69%.
Dalam siaran pers kementrian perindustrian menyatakan pandemi ubah pola konsumsi, industri makanan perlu berinovasi. Perubahan pola konsumsi ini di pengaruhi pembatasan aktifitas dimana dulu bisa makan di restoran, cafe, food court saat ini konsumen lebih memilih untuk membungkus dimakan dirumah atau memesan melalui online. Himbauan untuk pelaku industri kuliner agar lebih aktif dalam pengembangan pemasaran dan inovasi makanan. Inovasi pemasaran ini dilakukan dengan online untuk contactless logistic atau sistem yang mengurangi interaksi antar manusia sehingga merasa aman. Diversifikasi pangan membuat produk jual lebih unik berkarakter tidak hanya sekedar hits. Penggunaan teknologi dalam pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan dapat meningkatkan nilai jual produk pangan dan akan menjadi lebih menarik.
Makanan sehat pada Masa pandemi covid-19 salah satu pilihan penting bagi masyarakat. Banyak masyarakat lebih memprioritaskan makanan sehat beberapa kasus yang menunjukkan masyarakat kita mencari makanan sehat adalah terjadinya panic buying atau pola membeli barang yang berlebihan yang didasari rasa takut berlebihan yang mengakibatkan beberapa produk yang dinyatakan dapat menangkal covid-19 diborong padahal tidak diketahui kebenaran atas isu. Dari banyak kasus panic buying tidak sedikit pula masyarakat sudah paham dan mencari sumber berita untuk menghindari hoax. Upaya peningkatan daya tahan tubuh dan sistem imun maka makanan beragamem bergizi seimbang dan aman sangat penting.
Penganeka ragaman bahan makanan seperti ubi-ubian, ikan air tawar, sayuran, dan biji-bijian untuk meningkatkan nilai jual bahan dan mendapatkan harga terjangkau. Pengganti nasi contoh ubi ungu sumber antioksidan, sumber karbohidrat yang dapat menggantikan peran nasi dalam memberikan energi dalam tubuh dan selain itu ubi ini bisa dijadikan Snack (makanan ringan) seperti kelepon ubi, kue kering, pengganti pearl dalam minuman. Bahan hewani seperti Ikan air tawar contoh lele dapat dijadikan bakso ikan sehat, nugget ikan, dapat di isi atau dicampur sayuran, kacang-kacangan pada produk olahan hewani untuk meningkat tekstur aroma warna dan rasa dengan tujuan makanan yang dihasilkan memiliki nutrisi yang beragam. Hal penting dari makanan minuman sehat adalah proses yang higienis jadi perlu dilakukan standarisasi dengan mendaftarkan badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) atau P-IRT pada usaha sekala rumah tangga. Pendaftaran pada lembaga standarisasi ini untuk membuat konsumen percaya bahwa produk yang dijual aman.
Sumber
Kementrian perindustrian. 2020. perkembangan perekonomian industri pengolahan non migas Indonesia. Edisi 4.
Kementrian perindustrian. 19 Januari 2021.pandemi ubah pola konsumsi, industri makanan perlu berinovas. https://kemenperin.go.id/artikel/22227/Pandemi-Ubah-Pola-Konsumsi,-Industri-Makanan-Perlu-Berinovasi. Akses 28 Juli 2021
Author : Aprilia Nurcahyaning Rahayu.,S.Pd.,M.Kes