Oleh: Thomas Khrisna – Dosen Akuntansi Politeknik NSC Surabaya
Merebaknya Money Game
Dalam situasi pandemi saat ini tidak menutup kemungkinan merebaknya kembali jenis investasi semacam ini. Yang memanfaatkan sebagian masyarakat dengan literasi keuangan rendah. Dan masih menyimpan kelebihan uang tunai. Sebagian masyarakat yang tidak tahu bagaimana menggandakan uangnya dalam masa seperti begini. Money game jelas bukanlah investasi keuangan yang sejati karena dana yang kita tanamkan kan tidak ada jaminan akan aman. Bisa sewaktu-waktu lenyap meskipun “return” sedang tinggi-tingginya.
Beberapa ciri dari money game adalah investasi jenis ini menawarkan tidak lain dan tidak bukan suku bunga yang sangat tinggi. Bahkan terlalu tinggi untuk dapat dikatakan benar. Misalnya suku bunga bank saat ini adalah 3,5%/ tahun. Sedangkan di investasi money game mereka berani memberikan bunga sebesar lima persen per bulan. Jika bunga yang diberikan terlalu tinggi maka kita patut curiga dan jangan tergiur.
Mengapa Banyak yang Tertarik
Kenapa banyak dari masyarakat kita tertarik dan ikut dengan jenis investasi seperti beginian. Yang pertama jelas karena iming-iming bunga yang sangat tinggi jauh melebihi suku bunga bank saat ini. Yang kedua sebagian masyarakat tanpa literasi keuangan yang baik bisa jadi berpikir instan untuk mendapatkan keuntungan besar. Dengan uangnya yang terbatas untuk bisa berlipat ganda dengan cepat.
Sebagian masyarakat tidak berminat dengan bunga bank yang mereka anggap terlalu kecil. Jenis investasi money game mempunyai nama berbau asing yang keren. Dipromosikan oleh orang-orang berpenampilan keren dan berkantor di tempat yg relatif mahal. Dan yang menawarkan biasanya orang-orang dekat sendiri. Bisa jadi ada testimoni dari orang-orang yang terkenal yang menjadi referensinya. Bisa jadi orang-orang terkenal tersebut tidak ikut tapi hanya dibayar untuk mempromosikan program mereka.
Strategi Mereka
Money game bekerja dengan mengumpulkan sebanyak mungkin dana dari masyarakat. Kemudian masyarakat yang berinvestasi setelahnya akan “memberi bunga” kepada mereka yang sudah berinvestasi sebelumnya. Sampai pada saatnya tidak ada lagi yang mau bergabung atau jumlah dana mereka yang bergabung sudah cukup banyak. Sehingga tiba waktunya mereka bisa menggunakan dana tersebut untuk tujuan yang tidak bertanggung jawab. Bisa jadi para penanggung jawab investasi ini ini tiba-tiba tidak bisa dihubungi dan tidak tahu dimana keberadaannya.
Penulis pernah alami sekitar tahun 2006 yang waktu itu. Dengan merebaknya beberapa jenis investasi dengan nama-nama yang beraneka ragam namun dengan cara kerja money game. Awalnya mereka yang berinvestasi sangat gembira dengan pengembalian investasi yang jauh melebihi bunga bank di akunnya dalam waktu relatif singkat. Sampai waktunya tiba bahwa perusahaan atau pengelola investasi ini non-aktif dan penanggung jawabnya “lenyap” entah dimana. Tak lama terjadi kepanikan, kebingungan dari para penanam dana dan mengejar para broker investasi. Namun usaha yang dilakukan adalah sia-sia karena broker tidak bisa mengembalikan dana nasabah. Dan dana yang telah tertanam tidak jelas keberadaannya juga.
Efek negatif dari Money game tidaklah tanggung-tanggung. Mereka yang tergiur dan ikut dengan jenis investasi ini yang pada akhirnya dana yang mereka telah investasikan dalam jumlah ratusan juta tiba-tiba lenyap begitu saja dan menimbulkan kebingungan, stress, bahkan ketidak harmonisan dalam rumah tangga, dan efek-efek kesehatan lainnya.
Easy Come Easy Go
Ingat akan ungkapan “easy come easy go” dalam berinvestasi yang artinya “mudah didapat mudah juga hilang”. Kita harus berpikir logis, kita harus pakai logika saat berinvestasi keuangan. Tidak hanya dengan perasaan atau bujuk rayu iming-iming orang dekat saja. Karena dunia keuangan sejatinya adalah dunia logika. Jika memang dirasa “return” yang akan didapatkan terlalu tinggi dibanding dengan suku bunga bank saat ini. Maka kita lebih baik kita berhati-hati. Salam sehat sejahtera selalu dan semoga bisa menginspirasi.