Author: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB.

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah kegiatan yang diadakan oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diikuti oleh mahasiswa/i semester lima (5) dan  enam (6). Tujuan diadakannya MBKM adalah untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja dan melatih kemampuan hard skills maupun soft skills.

Salah seorang mahasiswa Politeknik NSC Surabaya asal Madura mengimplementasikan program MBKM Kewirausahaan. Achmad Faisol adalah mahasiswa dari Program Studi DIV Manajemen Pemasaran Internasional (MPI) Politeknik NSC Surabaya yang merintis Home Industri Usaha Popcorn dan Makaroni “BOSMA” di Kec. Tanah Merah, Bangkalan.

Mulanya usaha cemilan ini diawali dari mata kuliah Design Produk and Packaging pada prodi DIV MPI. Usaha Popcorn dan Makaroni “BOSMA” selanjutnya dikembangkan Faisol dalam program MBKM. Dimulai dari modal yang kecil dan peralatan sederhana, Faisol mulai memasarkan produknya di beberapa swalayan dan kios terdekat. Namun seiring berjalannya waktu, usahanya mengalami perkembangan yang cukup baik, dilihat dari pertambahan produksi yang meningkat tiap bulannya. Faisol mulai mendesain logo usaha rumahannya.

Logo Bosma sendiri berbentuk menyerupai huruf (B) karna memang diambil dari huruf pertama kata “BOSMA”. Kata “BOSMA” adalah sebuah singkatan yang artinya adalah Bocah Seniman Madura. Kata seniman disini nantinya diharapkan agar suatu saat dapat menghasilkan karya-karya yang bagus dan berkualitas (art). Dikarenakan alasan itu pulalah logo “BOSMA” mengandung gambar Gagang Keris dan Odheng Madura.

Dilihat dari segi produksi, awalnya usaha ini hanya memproduksi produk dalam jumlah sedikit dan dikerjakan sendiri oleh Faisol. Seiring permintaan yang meningkat, Faisol mulai mempekerjakan satu (1) orang bagian pemasaran dan dua (2) orang tenaga kerja bagian produksi. Penambahan tenaga kerja diharapkan supaya hasil produksi popcorn dan makaroni dapat meningkat sehingga jangkauan pasar semakin luas. 

Pada akhirnya, “BOSMA” yang awalnya hanya memproduksi dalam jumlah puluhan pieces berkembang menjadi ratusan pack. Satu (1) pack-nya berisi dua puluh (20) pieces popcorn dan makaroni. Lingkup pemasarannya pun yang awalnya hanya di toko – toko sekitar rumah, meluas hingga ke seluruh kecamatan Tanah Merah dan sekitarnya.

Achmad Faisol menganalisis bahwa usahanya memiliki beberapa kelebihan dan hambatan yang dia hadapi:

KEUNGGULAN usaha “BOSMA”:

  1. Dari segi kualitas produk, menghindari pemakaian bahan-bahan kimia untuk mengawetkan produk. Menggunakan bahan dasar jagung yang kaya akan serat
  2. Harga yang terjangkau, dijual seharga Rp 1.800, per pcs.
  3. Produk yang di hasilkan tidak mudah basi.
  4. Tidak membutuhkan modal yang besar.

Adapun KELEMAHAN dan HAMBATAN yang dihadapi usaha “BOSMA” adalah:

  1. Proses pembuatan dan penjemuran produk masih sederhana dan tradisional, sehingga kendala alamiah seperti cuaca tidak dapat dikendalikan.
  2. Keterbatasan tenaga kerja, baik pemasaran maupun produksi yang berpengaruh pada biaya tenaga kerja atau penggajian.
  3. Produk masih memiliki 2 variasi, yaitu popcorn dan makaroni.
  4. Belum memiliki  peralatan  yang  canggih  untuk  memperlancar  proses produksi

Adanya program MBKM ini akan membantu membuka cara berfikir generasi muda khususnya mahasiswa agar berani bergerak untuk melakukan sebuah perubahan. Dengan membuka usaha kecil-kecilan yang memiliki banyak manfaat salah satunya membentuk mahasiswa menjadi seorang wirausahawan yang handal.  Tidak harus mempunyai modal uang yang besar untuk memulai usaha asalkan ada kemauan bekerja keras.

Semoga dengan terlaksananya program MBKM kewirausahaan ini banyak teman- teman mahasiswa yang termotivasi dan mulai berani untuk berwirausaha. Dengan berwirausaha akan menciptakan lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, dibandingkan sebagai pencari kerja.

Politeknik NSC Surabaya khususnya Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Pemasaran Internasional (MPI) sangat mendukung setiap passion mahasiswa/i yang ingin membangun bisnisnya sendiri dengan kurikulum berbasis kewirausahaan (entrepreneur) melalui pembelajaran 60% praktek dan 40% teori.

Selain itu Politeknik NSC Surabaya juga menyediakan kelas yang jam belajarnya sangat fleksibel bagi karyawan yang telah bekerja namun ingin tetap melanjutkan pendidikannya. Kelas karyawan terbagi menjadi dua (2) sesi yaitu kelas pagi dan kelas malam mengikuti jam kerja teman – teman loh. Segera daftarkan diri Anda melalui https://nscpolteksby.ac.id atau hubungi kami di (031) 99015042. POLITEKNIK NSC SURABAYA! YES WE CAN!!


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No wpWBot Theme Found!

X
wpChatIcon