Seorang nasabah giro, apabila masih memiliki saldo kredit selama periode perhitungan  bunga  atau  jasa giro,  akan  diberikan  sejumlah  bunga  giro. Perhitungan bunga giro dilakukan atas saldo rata-rata terendah dari mutasi setiap bulan. Pembukuan langsung dibukukan atas keuntungan nasabah yang bersangkutan.

Contoh perhitungan bunga giro untuk Tn. Hermawan, nasabah Bank Omega cabang Jakarta, dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Perhitungan bunga giro bila diterapkan saldo terendah bulan November 19xx:

Bunga tahunan 12 %

Bunga bulanan 1,00 %

Perhitungan bunga = 1,00% x Rp. 94.000.000 = Rp. 940.000; –
Bila perhitungan bunga giro diterapkan berdasarkan lamanya pengendapan dana :

Bila  perhitungan  bunga  dilakukan  berdasarkan  saldo  rata-rata  setiap bulannya, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :

Saldo rata-rata perbulan……………………………  Rp. 99.160.000

Bunga sebulan………………………………………. Rp.     991.600

Metode mana yang akan diterapkan oleh Bank Omega dapat diputuskan sendiri berdasarkan  pengalaman bank. Hal yang akan mempengaruhi perhitungan bunga ini adalah fluktuasi dari saldo rekening giro. Dalam hal ini harus diketahui perilaku  pergerakan  saldo  giro,  baik  menurun  maupun  meningkat  setiap bulannya sebagai dasar pemilihan metode perhitungan bunga.

Pembukuan Jasa Giro

Karena Bank Omega memilih perhitungan bunga atas dasar lamanya dana mengendap, bunga giro Rp. 973.666 tersebut akan dibukukan sebagai berikut :

D                 :  BUNGA GIRO …………………………………………….  Rp. 973.666,7

K                 :  GIRO – REKENING HERMAWAN ………………………  Rp. 973.666,7

Pengkreditan ke dalam rekening giro nasabah dapat dilakukan oleh bank. Dalam hal ini antisipasi biaya bunga giro dilakukan dengan langsung mengkredit hutang kepada nasabah.

Sumber : N. Lapoliwa & Daniel S Kuswandi, Akuntansi Perbankan Jilid I Edisi 5 dan. Akuntansi Perbankan Jilid II Edisi 4

One Reply to “Perhitungan Bunga Giro (akuntansi perbankan)”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *