Internet of Things (IoT) adalah konsep di mana berbagai perangkat fisik terhubung ke internet dan dapat saling berkomunikasi serta bertukar data secara otomatis. Bayangkan lampu rumah yang bisa dikendalikan dari smartphone, kulkas yang bisa mengingatkan Anda saat persediaan makanan habis, atau sensor cuaca yang mengirimkan data real-time ke server pusat. Semua itu adalah bagian dari dunia IoT. Teknologi ini menghubungkan dunia nyata dengan dunia digital. Dengan IoT, banyak aktivitas yang dulunya dilakukan secara manual kini bisa dilakukan secara otomatis, efisien, dan cerdas.

IoT dan Revolusi Industri 4.0
IoT menjadi tulang punggung Revolusi Industri 4.0 yang menuntut automasi dan konektivitas. Teknologi ini digunakan di berbagai bidang:
- Industri: Otomatisasi pabrik, pemantauan mesin secara real-time.
- Kesehatan: Alat medis cerdas, pemantauan pasien jarak jauh.
- Pertanian: Irigasi otomatis berbasis sensor kelembaban tanah.
- Transportasi: Smart traffic system, kendaraan otonom.
- Rumah tangga: Smart home system yang mempermudah kehidupan sehari-hari.
IoT dan Skill Tenaga Kerja
Dengan semakin pesatnya IoT digunakan di berbagai bidang tentunya membuat permintaan terhadap tenaga kerja di bidang Internet of Things (IoT) semakin tinggi terutama di sektor industri. Saat ini, banyak perusahaan mulai mengadopsi sistem otomasi dan monitoring berbasis IoT. Namun, di tengah tingginya kebutuhan tersebut, jumlah IoT engineer yang tersedia di pasar kerja masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kebutuhan akan keahlian multidisiplin yang mencakup pemrograman, elektronika, jaringan, dan pengolahan data kemampuan yang tidak banyak dimiliki oleh lulusan baru secara menyeluruh.Di sisi lain, masih banyak institusi pendidikan yang belum sepenuhnya mengintegrasikan materi IoT ke dalam kurikulum secara mendalam dan praktis.
Padahal, teknologi ini terus berkembang, dan dunia industri membutuhkan SDM yang tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu menerapkan solusi nyata. Kurangnya pelatihan khusus, cepatnya perubahan teknologi, serta keterbatasan laboratorium penunjang juga menjadi hambatan dalam mencetak IoT engineer yang siap kerja. Politeknik NSC Surabaya merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi yang berkomitmen menyiapkan mahasiswa siap kerja di bidang teknologi, termasuk IoT. Dengan pendekatan learning by doing, mahasiswa dilatih untuk tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu membuat solusi nyata yang sesuai kebutuhan industri.

IoT dan Program studi D3 Teknologi Komputer
Program studi D3 Teknologi Komputer sangat relevan dalam pengembangan dan penerapan IoT. Mahasiswa dilatih untuk menguasai perangkat keras (hardware) seperti mikrokontroler dan sensor, serta perangkat lunak (software) untuk pemrograman dan pengolahan data. Di Politeknik NSC Surabaya, pembelajaran IoT tidak hanya sebatas teori. Kampus menyediakan:
- Laboratorium Elektronika
Dilengkapi dengan Arduino, ESP32, dan sensor-sensor lainnya - Mata Kuliah dan Modul Khusus
Seperti “Sistem Tertanam”, “Pemrograman Perangkat Keras”, “Jaringan Komputer”, dan “Proyek IoT”. - Pendekatan Proyek Nyata
Mahasiswa diberi tantangan membuat prototipe IoT seperti alat monitoring suhu ruangan, alat pendeteksi banjir, hingga sistem parkir otomatis.
Dengan pendekatan pendidikan yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri, Politeknik NSC Surabaya menjadi pilihan tepat bagi siswa SMK yang ingin terjun langsung ke dunia kerja berbasis teknologi. Di sini, mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga berkarya dan berinovasi. Bagi kamu yang ingin mempersiapkan diri menjadi teknisi, programmer, atau wirausaha berbasis teknologi IoT, Politeknik NSC Surabaya adalah tempat yang tepat untuk memulai langkahmu!
Ingin tahu lebih banyak?
Kunjungi website kami di https://nscpolteksby.ac.id/ atau datang langsung ke kampus untuk mengenal lebih dekat dunia IoT bersama kami.