Kontributor: Ernis Nurul Mita

Properti ataupun real estate adalah salah satu bisnis yang cukup banyak diminati. Jumlah penduduk Indonesia yang banyak dan pasti membutuhkan tempat tinggal yang harus terpenuhi. Dan ini peluang bisnis yang sangat baik , oleh karena itu bisnis properti dan real estate sangat berkembang di Indonesia.

Perkembangan kebutuhan perumahan yang merupakan kebutuhan pokok disamping sandang dan pangan yang juga mengharuskan masyarakat memiliki tempat tinggal. Disebutkan dalam Pasal 1 ayat (2) UU No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman bahwa perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman, baik perkotaan maupun pedesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni . Dan juga pasal 1 ayat (7) UU No. 1 tahun 2011, bahwa rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.

Untuk strategi pemasaran sendiri juga penting dalam hal perjual belian jasa maupun barang. Strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan tergantung dari pengamatan atau analisa yang cermat oleh perusahaan terhadap banyak faktor yang mempengaruhi perusahaan. Strategi pemasaran bisa dibilang tombak perusahaan untuk mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan guna untuk kemajuan perusahaan itu sendiri.

Dalam kegiatan pemasaran, perusahaan biasanya melakukan persiapan yakni menyusun konsep pelaksanaan perumahan atau properti yang tepat. Konsep pemasaran yang tepat ini dapat dikatakan berpengaruh terhadap kelancaran dan suksesnya bisnis poperti ataupun perumahan ini. Salah satu bagian dalam usaha yang harus dikelola secara baik adalah pemasaran.

Yang perlu diperhatikan juga adalah komitmen sumber daya manusia maupun komitmen pendanaan yang diperlukan untuk strategi jangka panjang. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:29) pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai dalam membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Adapun apabila pemasaran tidak diterapkan dengan baik dalam sebuah perusahaan maka dapat merugikan karyawan maupun perusahaan. Ketidakmampuan karyawan untuk memenuhi kewajibannya sangat merusak dalam organisasi (perusahaan). Akibatnya pemasukan tidak maksimal, perjualbelian tidak terstruktur dengan baik, produk yang dijual jarang diketahui oleh para konsumen, dan lain sebagainya. Maka dari itu pemasaran sangat penting dalam memajukan perusahaan.

Salah satu jenis strategi pemasaran adalah strategi bauran pemasaran (marketing mix). Yaitu cara untuk perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan melakukan pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui pertukaran barang. Strategi ini dirancang untuk menghasilkan respon pasar yang terdiri dari 4P yakni Product, Place, Price, dan Promotion.

Faktor produk (product) dalam bauran pemasaran produk atau jasa sangat penting. Perkembangan produk atau jasa dilihat dari seperti apa produk atau jasa yang akan ditawarkan, dan matriks persaingan. Menurut Jumingan (2011:73-74), kombinasi produk atau jasa juga dipengaruhi oleh banyaknya merk yang ditawarkan dan banyaknya model yang ditawarkan. Semakin banyak menawarkan produk ataupun jasa , semakin tinggi kemungkinan mereka akan loyal kepada usaha yang anda miliki.

Faktor tempat (place) penting bagi perusahaan untuk menentukan letak strategis suatu usaha. Ini menyangkut cara penyampaian produk ke tangan konsumen. Juga perusahaan dalam mempertimbangkan kapan dan dimana produk tersebut bisa diperoleh oleh konsumen seketika konsumen membutuhkannya. Perusahaan berusaha mendekatkan produk dengan mempermudah konsumen untuk menjangkau produk sebagai pemuas kebutuhan.

Faktor harga (price) ini juga ikut andil dalam kegiatan pemasaran. Yaitu nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh penjual. Harga yang tepat merupakan harga yang bisa dijangkau dan tepat bagi konsumen. Harga merupakan sejumlah uang yang ditagihkan kepada pelanggan untuk memperoleh manfaat atau memiliki dan menggunakan suatu produk.

Faktor promosi (promotion) ini juga bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan ini bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, juga melainkan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Hal ini dilakukan menggunakan alat-alat promosi (Lupiyoadi 2014:178).
Bisa diambil dari bauran pemasaran dan salah satunya yang sering digunakan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan adalah promosi. Menurut Lupiyoadi dalam Suryadana dan Octavia (2015:157),

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran, yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan hanya sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhannya. Perlu diketahui juga, bahwa permintaan suatu produk saat ini sering mengalami penurunan karena banyak perusahaan baru dalam arti pesaing yang bergerak dibidang yang sama. Oleh karenanya, perusahaan diharapkan mampu menerapkan promosi dengan penuh pertimbangan agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

Promosi sering disebut sebagai proses lanjut, juga karenanya dapat membentuk rangkaian kegiatan selanjutnya. Dalam bauran komunikasi pemasaran atau biasa disebut bauran promosi (promotion mix) terdapat lima cara komunikasi utama yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation), penjualan pribadi (personal selling), dan yang terakhir pemasaran langsung (direct selling).

Referensi:

  1. Undang-Undang Pasal 1 ayat 2 tahun 2011. Tentang Perumahan penduduk dan Kawasan Pemukiman.
  2. Kotler, P. dan K. L. Keller, 2012. Marketing Management. Fourteenth Global Edition. 14 Edition. Pearson.
  3. Jumingan, 2011. Studi Kelayakan Bisnis: Teori & Pembuatan Proposal Kelayakan, Jakarta: Bumi Aksara, Edisi 1, Cet.2, h.73-74.
  4. Lupiyoadi, R. 2014. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi. Edisi ke-3. Jakarta: Selemba Empat.
  5. Suryadana, L. dan V. Octavia, 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata. Bandung: Alfabeta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.