Wahai Para Guru…Sudahkah Anda Memiliki Sifat-Sifat yang Mulia ?
Oleh: Siti Mahmudah
Seorang guru hendaknya memiliki sifat-sifat mulia sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, sehingga maksud ajarannya dapat tersampaikan dan diamalkan oleh murid-muridnya. Sebab seorang guru tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan, akan tetapi berperan untuk mendidik murid-muridnya untuk menjadi lebih baik dan berakhlak mulia.
M. Syafii Antonio dalam bukunya yang berjudul Muhammad SAW The Super Leader Super Manager (2007) menjelaskan beberapa sifat mulia yang patut diamalkan oleh para guru, yaitu:
- Ikhlas. Seorang guru harus menanamkan sifat ikhlas ke dalam jiwa murid-muridnya, karena dari Allah-lah semua sumber pengetahuan dan dengan niat yang ikhlas menjadi penentu maksud suatu perbuatan.
- Jujur. Jujur adalah penyelamat bagi guru di dunia dan di akhirat, bohong kepada murid akan menghalangi penerimaan dan menghilangkan kepercayaan.
- Walk the Talk . Seorang guru harus memiliki kesamaan dalam ucapan dan perilaku, sebab adanya perbedaan ucapan dengan perilaku seorang guru hanya akan membuat seorang murid berada dalam kebingungan dan tidak tahu siapa yang harus dicontoh dan apa arti dari sebuah keluhuran budi atau mulianya akhlak.
- Adil dan Egaliter. Sikap adil harus diwujudkan ketika memberikan nilai dan peringkat kepada para murid dengan tetap menjaga hubungan baik berupa kedekatan dan persahabatan.
- Akhlak Mulia. Akhlak adalah sikap terpuji yang harus dimiliki oleh seorang guru, kemudian memerintahkan kepada murid-muridnya untuk berakhlak baik.
- Tawadhu. Sifat tawadhu merupakan sifat rendah hati dan tidak bersifat sombong. Dampak dari sifat ini bukan hanya dirasakan oleh seorang guru, tetapi juga akan dirasakan oleh para murid. Sifat sombong dapat menyebabkan para murid menjauhi gurunya dan akan menolak menerima ilmu darinya.
- Berani. Sifat berani adalah tuntutan yang seharusnya dipenuhi oleh setiap. Mengakui kesalahan tidak akan mengurangi harga diri seseorang. Berani bukan saja dalam mengungkapkan kebenaran atau menegur perilaku murid yang bermoral rendah atau berakhlak buruk, tetapi juga mengakui kekurangan yang dimilikinya.
- Jiwa Humor yang Sehat. Humor atau senda gurau akan menciptakan suasana yang nyaman di ruangan kelas atau pertemuan tertentu. Humor yang sehat dapat menghilangkan rasa jenuh yang menghinggapi para murid, tetapi tetap tidak berlebihan.
- Sabar dan Menahan Amarah. Kesabaran adalah alat yang paling baik bagi kesuksesan seorang guru. Amarah adalah perasaan dalam jiwa. Kekuatan seorang guru tersembunyi pada bagaimana ia mampu mengendalikan amarahnya ketika terjadi sesuatu yang membuatnya marah dan bagaimana ia mampu menguasai akal sehatnya.
- Menjaga Lisan. Seorang guru harus senantiasa menjaga lisannya dan berbicara yang baik atau diam.
- Sinergi dan Musyawarah. Bermusyawarah dapat membantu seorang guru dalam menghadapi suatu permasalahan atau perkara sulit yang dihadapinya. Meminta pendapat orang lain tidak menunjukkan rendahnya tingkat martabat dan keilmuan seseorang. Lebih dari itu, bermusyawarah dapat mendekatkan seseorang kepada kebenaran.