Salam Sukses Adik adik mahasiswa/i, kali ini penulis ingin mereview ulang , apa sih tujuan anda kuliah ?
yuk simak baik baik tulisan dibawah ini…
Ketika anda menempuh kuliah, apakah yang membuat hidup anda nantinya akan sukses ?
Apakah Nilai / IP (Indeks Prestasi) tinggi? atau Kemampuan akademik tinggi?
Ternyata itu saja tidak cukup kawan, Dengan nilai/ IP tinggi dan kemampuan akademik OK belum menjamin sukses kok…
Konsep tentang soft skills sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan di luar kemampuan teknis dan akademis (hard skills), yang lebih mengutamakan kemampuan pribadi seseorang dalam bersosialisasi, berkomunikasi, kemampuan beradaptasi, MENGELOLA DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN serta bersikap optimis dalam semua bidang.
Ketidakmampuan mahasiswa dalam menguasai soft skills mengakibatkan lulusan hanya pandai menghapal pelajaran dan sedikit punya keterampilan ketika sudah di lapangan kerja. Mereka akan menjadi mesin karena penguasaan keterampilan tetapi lemah dalam memimpin. Mereka merasa sudah sukses kalau memiliki keterampilan, padahal membangun koneksi/hubungan dengan beberapa orang juga merupakan bagian tidak terpisahkan dalam suatu pengembangan diri.
Dalam realitas yang ada para pengguna tenaga kerja sangat menginginkan lulusan sekolah/ perguruan tinggi yang tangguh, mampu bekerja secara tim, mampu berkomunikasi secara lisan dan tulisan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari iklan lowongan pekerjaan yang ada di beberapa surat kabar, media cetak maupun di internet, dimana perusahaan lebih banyak menggunakan kriteria-kriteria dalam soft skills untuk mencari pegawainya.
Terdapat beberapa hasil penelitian yang perlu anda ketahui
- Dalam Buku ” Lessons From The Top ” yang ditulis oleh Thomas J. Neff dan James M. Citrin (1999), mengatakan bahwa kunci sukses seseorang ditentukan oleh 90% soft skills dan hanya 10% saja ditentukan oleh hard skills.
dalam buku ” Lesson From The Top ” memuat hasil wawancara 50 orang tersukses di Amerika, hasilnya mengatakan bahwa hal yang paling menentukan kesuksesan bukanlah keterampilan teknis melainkan kualitas diri yang didalamnya terdapat soft skills dan people skills (keterampilan berhubungan dengan orang lain) .
- Kajian Depdiknas RI pada tahun 2009, menyatakan bahwa kesuksesan seseorang dalam pendidikan, 85% ditentukan oleh soft skills.
- Hasil penelitian Harvard University, Amerika Serikat: kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skills), tetapi oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skills). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 % dengan hard skills dan sisanya 80 % dengan soft skills
- Hasil survei Majalah Mingguan Tempo tentang keberhasilan seseorang mencapai puncak karirnya karena memiliki karakter:
A. mau bekerja keras,
B. kepercayaan diri tinggi,
C. mempunyai visi ke depan,
D. bisa bekerja dalam tim,
E. memiliki kepercayaan matang,
F. mampu berpikir analitis,
D. mudah beradaptasi,
G. mampu bekerja dalam tekanan,
H. cakap berbahasa Inggris,
I. dan mampu mengorganisir pekerjaan. - Sony Gunawan dari Yogya Departemen Store menyampaikan hal itu pada diskusi “Relevansi Soft Skill Dengan Kebutuhan Dunia Kerja” yang diselenggarakan Universitas Widyatama. Sony memaparkan, ketersediaan lulusan (supply) dengan keterserapan dunia kerja/usaha terhadap lulusan tersebut (demand) saat ini, sangat tidak seimbang. Akibatnya, banyak lulusan yang bekerja tidak sesuai dengan bidang keahliannya. Untuk memperoleh lulusan yang siap kerja, dunia usaha yang dikelola Sony, menetapkan sistem seleksi dengan menggunakan tes spiritual quotient (SQ). Tes tersebut memenuhi kebutuhan IQ maupun EQ calon karyawan, bahkan indikasinya cenderung baik dan peserta tes dapat bekerja sama. Jika seseorang mempunyai kedua kompetensi itu, silakan dengan terbuka merebut kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan perlakuan dalam bekerja.
- Hasil survei National Association of Colleges and Employers (NACE) pada tahun 2002 di Amerika Serikat, dari jajak pendapat terhadap 457 pengusaha, diperoleh kesimpulan bahwa Indeks Prestasi akademik (IP) adalah nomor 17 dari 20 kualitas yang dianggap penting dari seorang lulusan universitas!
Dalam survei tersebut menghasilkan poin yang menjadikan orang sukses adalah:
1.kemampuan komunikasi,
2.kejujuran/integritas,
3.kemampuan bekerja sama,
4.kemampuan interpersonal,
5.beretika,
6.motivasi/inisiatif,
7.kemampuan beradaptasi,
8.daya analitik,
9.kemampuan menggunakan komputer,
10.kemampuan berorganisasi,
11.berorientasi pada hal yang detail,
12.kepemimpinan,
13.kepercayaan diri,
14.ramah,
15.sopan,
16.bijaksana,
17.indeks prestasi (IP = 3,00),
18.kreatif,
19.humoris,dan
20.kemampuan berwirausaha.
IP/ Indeks Prestasi yang kerap dinilai sebagai bukti kehebatan mahasiswa, dalam indikator orang sukses tersebut ternyata menempati posisi hampir terakhir, yaitu nomor 17 !
Sejalan dengan pengertian di atas, menurut UNESCO, tujuan belajar yang dilakukan oleh peserta didik harus dilandaskan pada empat pilar yaitu learning how to know, learning how to do, learning how to be, dan learning how to live together. Dua landasan yang pertama mengandung maksud bahwa proses belajar yang dilakukan peserta didik mengacu pada kemampuan mengaktualkan dan mengorganisir segala pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki masing-masing individu dalam menghadapi segala jenis pekerjaan berdasarkan basis pendidikan yang dimilikinya (memiliki Hard Skills). Dengan kata lain peserta didik memiliki kompetensi yang memungkinkan mereka dapat bersaing untuk memasuki dunia kerja. Sedangkan dua landasan yang terakhir mengacu pada kemampuan mengaktualkan dan mengorganisir berbagai kemampuan yang ada pada masing-masing individu dalam suatu keteraturan sistemik menuju suatu tujuan bersama. Maksudnya bahwa untuk bisa menjadi seseorang yang diinginkan dan bisa hidup berdampingan bersama orang lain baik di tempat kerja maupun di masyarakat maka harus mengembangkan sikap toleran, simpati, empati, emosi, etika dan unsur psikologis lainnya. Inilah yang disebut dengan SOFT SKILLS.
Apa Soft Skills Itu ?
SOFT SKILL, menurut Patrick O’Brien, dalam bukunya, “Making College Count”, disebutnya sebagai “The Winning Character”, Karakter Yang Memenangkan, yakni:
- KETERAMPILAN KOMUNIKASI
- KETERAMPILAN BERORGANISASI
- KEPEMIMPINAN
- LOGIKA
- KETERAMPILAN MENGUPAYAKAN SESUATU
- KETERAMPILAN BERKELOMPOK, dan
- ETIKA.
Ketika anda memilih prodi Administrasi Niaga Poiteknik NSC Surabaya anda akan mendapatkan materi kuliah yang berbasis hard skill dan soft skill, sehingga anda tidak hanya memiliki ketrampilan teknis saja, namun anda juga akan memiliki ketrampilan soft skill
- Mata Kuliah yang berbasis Hard Skill :
KEYBOARDING SKILL
MANAJEMEN PERKANTORAN
KESEKRETARIATAN
PENGETAHUAN BISNIS
AKUNTANSI 1
APLIKASI KOMPUTER 1
INTRODUCTION TO ENGLISH
WORKSHOP PERKANTORAN
MANAJEMEN KEARSIPAN
APLIKASI KESEKRETARIATAN
ENGLISH FOR SECRETARY
KORESPONDENSI BISNIS
MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN KEUANGAN
AKUNTANSI 2
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
ADMINISTRASI PERBANKAN
PERPAJAKAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
APLIKASI KOMPUTER 2
BAHASA MANDARIN
BUSINESS ENGLISH CORRESPONDENCE
ADMINISTRASI EKSPOR IMPOR
APLIKASI KEARSIAPAN DIGITAL
KOMPUTERISASI AKUNTANSI
ADMINISTRASI MICE
BAHASA INDONESIA
SIMULASI BISNIS
ENGLISH CONVERSATION AND ENGLISH PREPARATION
- Mata Kuliah yang berbasis SOFT Skill :
INTERPERSONALL SKILL
ETIKA PROFESI
PUBLIC RELATION
ENTERPRENURSHIP
PELAYANAN PRIMA
PERILAKU ORGANISASI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAAN
PENDIDIKAN AGAMA
PENDIDIKAN PANCASILA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Penulis : M. Saifuddin, S.Pd., M.SM.
Sumber : Wawan Kuswandoro, miracleways{dot}com