Series 3 Kewirausahaan
Tips kewirausahaan “Waralaba”, menurut PIETRA SAROSA (Sarosa Consulting Group)
1. Jika anda berencana mengambil waralaba, sangat penting melihat track record franchisor (pemilik usaha). Sudah berapa lama usaha tersebut berjalan, apa saja yang ditunjang oleh mereka, dan apakah mereka fokus dengan usahanya. Hindari memilih franchisor yang memiliki terlalu banyak produk, karena ini menandakan mereka tidak fokus dengan usahanya. Tanyakan juga berapa outlet yang sudah mereka miliki. Jika seorang pemilik usaha percaya bisnisnya menguntungkan, dia pasti punya banyak outlet.
2.
Selalu teliti dengan perjanjian awal. Menjadi franchisee (pembeli waralaba) bukan berarti anda bisa bersantai-santai, karena ada beberapa franchisor yang mengharuskan para franchiseenya aktif berpromosi. Sebaliknya, adapula franchisor yang melarang mitranya terjun ke llini usaha dan hanya menyediakan tempat usaha. Jika salah satu pihak ada yang menyalahi aturan dalam perjanjian awal, kasus ini bisa diperkarakan melalui jalur hukum.
3.
Usahakan memilih usaha yang lansung bersinggungan dengan pembeli dan dibutuhkan banyak orang. Hindari berinvestasi besar pada usaha musiman (seperti makanan tertentu) karena tren bisa cepat berganti sebelum balik modal. Bisnis laundry kiloan, misalnya lebih bertahan lama.
4.
Waralaba tidak akan berjalan jika anda tak memiliki sebuah tim. Kebanyakan kesalahan para pengusaha adalah memiliki ketergantungan kepada satu sumber daya manusia (SDM) kunci, seperti orang kepercayaan. Pada banyak kasus, ketika orang kepercayaan itu berkhianat, usaha akan ikut bubar.
5. Jika anda pemilik usaha dan berminat mewaralabakan usaha anda, pilih mitra franchisee yang sesuai dengan visi dan misi anda. Jika anda yang menyediakan seluruh support (seperti sistem, tenaga kerja, dan pelatihan karyawan), pilih mitra yang tidak neko-neko atau rewel. Tapi jika anda tak menyediakan support pilih mitra yang mau bergerak aktif, terutama untuk promosi. (Sumber Tabloid Nova, 8-14 April 2013)